Saturday, December 17, 2016

Daftar Lengkap Sekolah Dasar di Kecamatan JAYALOKA Kab. Musi Rawas Provinsi SUMATERA SELATAN


Berikut Daftar Lengkap Sekolah Dasar di Kecamatan JAYALOKA Kab. Musi Rawas Provinsi SUMATERA SELATAN :
1. MIS MUJAHIDIN : Swasta Dibawah Depag
2. SD KARTIKA II-10 : Swasta Dibawah Diknas
3. SDN 1 KERTOSONO : Negeri Dibawah Diknas
4. SDN 1 NGESTIBOGA I : Negeri Dibawah Diknas
5. SDN 1 NGESTIBOGA II : Negeri Dibawah Diknas
6. SDN 2 NGESTIBOGA I : Negeri Dibawah Diknas
7. SDN AIR BUNGIN : Negeri Dibawah Diknas
8. SDN BUMIREJO : Negeri Dibawah Diknas
9. SDN DONOROJO : Negeri Dibawah Diknas
10. SDN GIRI YOSO : Negeri Dibawah Diknas
11. SDN MARGA TUNGGAL : Negeri Dibawah Diknas
12. SDN MARGATANI : Negeri Dibawah Diknas
13. SDN MARGOYOSO : Negeri Dibawah Diknas
14. SDN SUKACINTA : Negeri Dibawah Diknas
15. SDN TRANS DONOROJO : Negeri Dibawah Diknas

Yuk Sekalian Kita Mengenal

ARTI DAN MAKNA LAMBANG LOGO SEKOLAH DASAR SD NEGERI

Berikut ini adalah arti dan makna lambang Sekolah dasar SD negeri yang sering kita lihat dipakai di sekolah atau pakaian seragam anak-anak sekolah dasar. sebagai berikut :

Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga :
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima
kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.
Buku terbuka :
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan negara.

Tujuh belas butir padi, delapan lipatan pita, empat buah kapas, lima daun kapas :
Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai–nilai perjuangan ’45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh para siswa.

Warna coklat :
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.

Warna merah putih :
Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.

Tulisan SD :
Artinya tingkatan Sekolah Dasar

Bangunan /Rumah :
Tempat putra putri menuntut ilmu 

Wednesday, November 9, 2016

Perjalanan Dari Jayaloka Ke Kota Lubuk Linggau 2010


Perjalanan ini dilakukan pada tahun 2010 tepatnya saya semester 4,,saya berangakat dari desa kertosono menuju ke kota lubuk linggau bersama temen-temen kuliah dan pengambilan vidio ini melalu kamera hp nokia 6300 jadi harap maklum kalau kwalitas gambarnya tidak bersih.

Tuesday, November 1, 2016

SMANJAYALOKA: Sejarah Singkat SMA Negeri Jayaloka

SMANJAYALOKA: Sejarah Singkat SMA Negeri Jayaloka: SMA Negeri Jayaloka didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor 377/KPTS/Diknas/2004, tentang Penetapan SMA Negeri di...

Rimba Kungku: Harga Karet Hari ini Langsung Dari Palembang

Rimba Kungku: Harga Karet Hari ini Langsung Dari Palembang: Harga karet di bursa tocom hari ini masih menunjukan kinerja negatif dengan penurunan 0,5 yen ke level 183 yen/kg sedangkan harga rubber...

Sunday, October 23, 2016

Perubahan Nama Lorong Sangar Menjadi Lorong Kenanga di Desa Kertosono Dusun 1

LORONG KENANGA DUSUN 1 DESA KERTOSONO

Gambar 1 : Lorong Sangar ( Dulu ) Dusun 1 Desa Kertosono

Setalah berpuluh tahhun lorong kenanga hangus di telan jaman, Akhirnya berdiri lagi dan di akui masyarakat desa kertosono pada tanggal 01-10-2016 tepatnya pada malam peringatan satu suro, Jadi bukan lorong sangar yang kerap di sebut oleh masyarakat desa atau pun masyarakat seputar kecamatan tersebut, bahkan nama lorong sangar terkenal sampai di luar kecamatan.

Ide itu muncul dari gagasan Bp. Kepala Dusun 1 Suis Wanto, Tokoh Masyarakat ( Mantan Sekdes Bp. Hadi Rozali ) dan pemuda dusun wawan, supo cs yang tak kalah pentingnya masyarakat desa di bawah pimpinan Kepala Desa Kertosono Bp. Usmanusi ( lorong sangar kembalikan pada asalnya lorong kenanga).... Lorong kenanga dulu di beri nama oleh seorang mahasiswa KKN yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi di desa kertosono di era mas pimpinan kepala desa Bp. Sucipto dan sekdesnya bp. hadi rozali, karena lorong tersebut dulu belum ada papan namanya ( namanya lorong ) namun karena papan nama tersebut terbuat dari kayu akhirnya rusak alias hangus,,karena isengnya masyarakat yang tak bertangung jawab dari mulut ke mulut akhirnya terketuslah kata lorong sangar, karena seringnya masyarakat dalam lorong tersebut sering bentrok sampai mencuat tenar. BIARLAH WAKTU TERUS BERPUTAR, JAMAN TERUS BERUBAH, KEPEMIMPINAN TERUS BERGANTI NAMUN SEJARAH JANGAN SAMPAI TERLUPAKAN.

Sumber : Kadus 1 Desa Kertosono

SUIS WANTO

Gambar 2 : Lorong Kenanga ( Sekarang ) Dusun 1 Desa Kertosono

Tuesday, October 11, 2016

Kelurahan dan Desa Di Kecamatan Jayaloka

Kecamatan Jayaloka dengan luas 4.080 km² mempunyai 1 Kelurahan dan 12 Desa diantara sebagai berikut

Kelurahan :
1. Marga Tunggal

Marga Tunggal atau sering disebut simpang meruapakn satu-satunya kelurahan yang ada di kecamatan jayaloka, dimana di kelurahan inilah letak pemerintahan kecamatan jayaloka berada, mulai dari PUSKESMAS, KANTOR PLN, POLSEK, KANTOR KUA, KANTOR CAMAT, PASAR, KORAMIL, MASJID AGUNG, GEDUNG SERBA GUNA dan masih banyak yang lainya.

Dimana kelurahan marga tunggal mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Marga Tunggal
b. MTS Al-Ikhlas
c. 2 Lapangan Bolla Volly
d. Lapangan Sepak Bolla
e. 2 Musholla
f. TK
g. Kantor Lurah


Desa :
1. Sidodadi

Desa Sidodadi atau yang sering di sebut KP 1 mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Sidodadi
b. Masjid
c. Kantor  Desa
d. Lapangan Bolla Volly
e. Makam Pahlawan
f. Balai Desa

2. Sukowono

Desa Sukowono atau yang sering di sebut KP 2 mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Sukowono ( PERSIT )
3. Bumirejo
4. Donorojo
5. Margoyoso
6. Purwodadi
7. Kertosono
8. Giriyoso
9. Ngestiboga 1
10. Ngestiboga 2
11. Ngestikarya
12. Margatani

Kelurahan dan Desa Di Kecamatan Jayaloka

Kecamatan Jayaloka dengan luas 4.080 km² mempunyai 1 Kelurahan dan 12 Desa diantara sebagai berikut

Kelurahan :
1. Marga Tunggal

Marga Tunggal atau sering disebut simpang meruapakn satu-satunya kelurahan yang ada di kecamatan Jayaloka, dimana di kelurahan inilah letak pemerintahan kecamatan jayaloka berada, mulai dari PUSKESMAS, KANTOR PLN, POLSEK, KANTOR KUA, KANTOR CAMAT, PASAR, KORAMIL, MASJID AGUNG, GEDUNG SERBA GUNA dan masih banyak yang lainya.

Dimana kelurahan marga tunggal mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Marga Tunggal
b. MTS Al-Ikhlas
c. 2 Lapangan Bolla Volly
d. Lapangan Sepak Bolla
e. 2 Musholla
f. TK
g. Kantor Lurah


Desa :
1. Sidodadi

Desa Sidodadi atau yang sering di sebut KP 1 mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Sidodadi
b. Masjid
c. Kantor  Desa
d. Lapangan Bolla Volli
e. Makam Pahlawan
f. Balai Desa

2. Sukowono

Desa Sukowono atau yang sering di sebut KP 2 mempunyai Fasilitas Seperti :
a. SDN 1 Sukowono ( PERSIT )
b. Masjid
c. Kantor Desa
d. Balai Desa
e. Lapangan Bola Voli
f. Lapangan Sepak Bola

3. Bumirejo
Desa Bumirejo atau yang sering di sebut KP 3 mempunyai Fasilitas Seperti :
4. Donorojo
Desa Donorojo atau yang sering di sebut KP 4 mempunyai Fasilitas Seperti :
5. Margoyoso
Desa Margoyoso atau yang sering di sebut KP 5 mempunyai Fasilitas Seperti :
6. Purwodadi
Desa Purwodadi atau yang sering di sebut KP 6 mempunyai Fasilitas Seperti :
7. Kertosono
Desa Kertosono atau yang sering di sebut KP 8 mempunyai Fasilitas Seperti :
8. Giriyoso
Desa Giriyoso atau yang sering di sebut KP 9,KP 10,KP 11,KP 12 mempunyai Fasilitas Seperti :
9. Ngestiboga 1
Desa Ngestiboga 1 atau yang sering di sebut Trans 1 mempunyai Fasilitas Seperti :
10. Ngestiboga 2
Desa Ngestiboga 2 atau yang sering di sebut Trans 2 mempunyai Fasilitas Seperti :
11. Ngestikarya
Desa Ngestikarya  mempunyai Fasilitas Seperti :
12. Margatani
Desa Margatani  mempunyai Fasilitas Seperti :

Sangsaka Merah Putih Berkibar Di Tanah Kecamatan Jayaloka Kabupaten Musi...

Penampilan Band di Kebun Kelapa Sawit, Suaranya Merdu Sekali..Nyesel Dak...

Penampilan Band di Kebun Kelapa Sawit, Suaranya Merdu Sekali..Nyesel Dak...

Tuesday, September 27, 2016

Mengetik Data Waktu

Dalam MS Excel data tanggal, bulan, tahun atau waktu dikategorikan dalam nilai numeric. Tetapi data waktu ini harus diformat sehingga akan ditampilkan sebagai tanggal, bulan, dan tahun dengan demikian data ini akan lebih mudah untuk dibaca.

Program MS Excel akan mengatur tanggal, bulan, dan tahun dengan sistem nomor seri. Dengan adanya sistem ini maka akan lebih mudah ketika diterapkan formula dalam sebuah tabel.

Berikut ini format tanggal, bulan, dan tahun yang disediakan oleh MS Excel antara lain :

Tanggal yang
dimasukkan sel
Penerapan dalam MS
Excel
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
41275
January 1 pada tahun saat ini.
41275
January 1 pada tahun saat ini.
41275
January 1 pada tahun saat ini.
41275
January 1 pada tahun saat ini.

Tidak semua data tanggal. bulan dan tahun dapat ditafsirkan MS Excel jika tidak percaya cobalah ketik January 12 2013, January-12 2013 atau Jan-12/2013, maka hasilnya tidak dikenali.

Untuk menunjukan data waktu seperti jam untuk standar US biasanya diakhiri dengan kode waktu AM atau PM untuk lebih jelasnya simak tabel di bawah ini :

Data waktu dalam sel
Penerapan dalam MS
Excel
0,40625
0,40625
0,40625
0,40625
0,90625
0,90625
0,40625
0,40625
0,652777778
0,652777778

Catatan :
Jika anda memasukan data waktu lebih dari 24 jam, maka MS Excel akan menambahkan waktu yang disesuaikan. Misalnya anda mengetikan jam 26:00 maka hasilnya adalah January 1,1990 02:00 AM. Penting untuk diketahui jika nilai waktu tanpa tanggal maka hasilnya adalah Januari 1,1990.

Cara Pengetikan Data Nilai di MS Excel

Jika anda mengetik atau menuliskan data pada lembar kerja Excel atau dikenal dengan istilah worksheet maka program ini secara otomatis akan membedakan tipe data data apakah termasuk nilai, tanggal atau waktu, teks, atau formula. Untuk lebih jelasnya simak data berdasarkan tipe di bawah ini.


Mengetik Data Nilai  

Saat anda mengetikan beberapa deret angka numeric dalam sel maka oleh MS Excel akan ditafsirkan sebagai nilai data. Meskipun demikian data nilai ini dapat disisipi beberapa simbol atau karakter antara lain :

Simbol negatif (-) jika diketik diawal angka maka MS Excel akan menafsirkan sebagai angka negatif

Simbol Positif (+) bila diketik di depann angka maka MS Excel akan menafsirkan sebagai angka positif namun simbol itu biasanya akan dihilangkan.

Simbol kurung ( () ) bila diketik melingkupi angka positif maka MS Excel akan menafsirkan sebagai angka negatif jadi sama seperti simbol negatif.

Simbol persen (%) bila diketik di belakang angka maka MS Excel akan menafsirkan angka itu sebagau persentase juga akan ditafsirkan sebagai numeric persen.

Simbol mata uang seperti dollar ($) jika ditulis di depan angka maka MS Excel akan menafsirkan sebagai mata uang.

Simbol pemisah ribuan ( seperti tanda koma atau titik ) jika diketik dalam deret angka ribuan maka akan ditafsirkan sebagai tipe numeric misalnya saja angka 5,600 maka akan ditafsirkan sebagai nilai tetapi tidak untuk 56,00.

Simbol notasi ilmiah jika diketik diantara deret angka maka akan dibaca oleh MS Excel sebagai nilai notasi ilmiah misalnya huruf E yang diketik ditengah deret seperti 8.4E7 maka akan ditafsirkan dengan 8.4e+07 dan hasilnya 84000000

Selamat Mencoba

Saturday, September 24, 2016

Harga Karet Spot Palembang

Semua data di blog ini di ambil dari sumber terpercaya, kami selalu memberikan data secara real time agar bisa menjadi bahan rujukan untuk petani karet seluruh indonesia. Harga karet yang tercantum di blog ini merupakan harga karet indonesia kualitas ekspor dan sudah di potong pajak. Dan bukan harga dasar pabrik. Semua data harga karet kami ambil dari situs BAPPEBTI. Inilah daftar harga karet hari ini.

04 April 2016 : Rp16,996
05 April 2016 ; Rp17,499
06 April 2016 : Rp17,891
07 April 1016 : Rp17,776
08 April 2016 : Rp17,818

18 April 2016 : Rp19,199
19 April 2016 : Rp19,081
20 April 2016 : Rp19,200
21 April 2016 : Rp19,865
22 April 2016 : Rp20,386

25 April 2016 : Rp20,051
26 April 2016 : Rp20,232
27 April 2016 : Rp20,010
28 April 2016 : Rp20,044
02 Mei 2016 : Rp19,617

03 Mei 2016 : Rp19,019
04 Mei 2016 : Rp19,140
09 Mei 2016 : Rp18,930
10 Mei 2016 : Rp18,613
11 Mei 2016 : Rp18,593
12 Mei 2016 : Rp18,605
13 Mei 2016 : Rp18,556

16 Mei 2016 : Rp17,780
17 Mei 2016 : Rp17,554
18 Mei 2016 : Rp17,754
19 Mei 2016 : Rp17,143
20 Mei 2016 : Rp16,695

23 Mei 2016 : Rp16,791
24 Mei 2016 : Rp15,919
25 Mei 2016 : Rp16,569
26 Mei 2016 : Rp16,324
27 Mei 2016 : Rp16,602

30 Mei 2016 : Rp16,847
31 Mei 2016 : Rp17,032
01 Juni 2016 : Rp16,733
02 Juni 2016 : Rp16,338
03 Juni 2016 : Rp16,552

06 Juni 2016 : Rp16,578
07 Juni 2016 : Rp16,786
08 Juni 2016 : Rp16,445
09 Juni 2016 : Rp16,248
10 Juni 2016 : Rp15,931

13 Juni 2016 : Rp15,889
14 Juni 2016 ; Rp15,941
15 Juni 2016 : Rp15,796
16 Juni 2016 : Rp15,739
17 juni 2016 : Rp15,869

21 Juni 2016 : Rp16,421
22 Juni 2016 : Rp16,170
23 Juni 2016 : Rp16,462
24 Juni 2016 : Rp16,554

27 Juni 2016 : Rp16,315
28 Juni 2016 : Rp16,292

18 Juli 2016 : Rp16,626
19 Juli 2016 : Rp16,501
20 Juli 2016 : Rp16,611
21 Juli 2016 : Rp16,888
22 Juli 2016 : Rp17,046

25 Juli 2016 : Rp16,366
26 Juli 2016 : Rp16,740
27 Juli 2016 : Rp16,609
28 Juli 2016 : Rp16,701
29 Juli 2016 : Rp16,787

01 Agustus 2016 : Rp16,115
02 Agustus 2016 : Rp16,323
03 Agustus 2016 : Rp16,471
04 Agustus 2016 : Rp16,501

15 Agustus 2016 : Rp16,913
16 Agustus 2016 : Rp16,936
18 Agustus 2016 : Rp16,865
19 Agustus 2016 : Rp16,766

22 Agustus 2016 : Rp16,879
23 Agustus 2016 : Rp16,573
24 Agustus 2016 : Rp16,379
25 Agustus 2016 : Rp16,305
26 Agustus 2016 : Rp16,182

29 Agustus 2016 : Rp16,235
30 Agustus 2016 : Rp16,257
31 Agustus 2016 : Rp16,239

Harga karet sicom TSR 20 di bursa Singapura hari ini rabu tanggal 31 Agustus 126,1 sen dollar/kg.

Sumber : www.hargakaret.yu.tl

TUGU PAHLAWAN

Tugu Pahlawan yang terletak di Perbatasan antara Desa Sukowono ( KP 2 ) dan Desa Doonorojo ( KP 4 )
kondisinya sangat memprihatinkan,pada saat hari kemerdekaan kemarin tidak ada yang ingat sama tugu ini,semua masyarakat Jayaloka sibuk membuat perlombaan tetapi lupa akan sejarah.

Kondisinya sangat kotor,tidak ada pengecetan ulang,,ayo yang bergerak hatinya mari kita jaga,kita lestarikan sejarah para pahlawan,hanya ini yang bisa kita perjuangankan.


Sumber Foto : 17-08-2016


Thursday, May 26, 2016

CARA MENANAM BUAH NAGA DI POT

Jika anda ingin menikmati buah naga secara gratis, atau menanmnya dalam jumlah yang kecil. Itu mudah saja… anda bisa saja menanamnya dipot. Selain anda bisa menikmati buahnya, buah naga ini juga akan menghiasi rumah nada. Kelebihan yang lain adalah tanaman ini bisa anda pindah-pindah sesuai keinginan anda..


1. Menyiapkan Pot

Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.


2. Menyiapkan Tiang Panjatan

Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.

3. Media Tanam

Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman bibit

Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan ( untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.buahnaga.us ) .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar

Tuesday, April 12, 2016

Kecamatan Jayaloka

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berupa buku Kecamatan Jayaloka. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Geografi / Filsafat Geografi pada program studi pendidikan geografi.
Pada kesempatan kali ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh pihak yang telah memberikan berbagai masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada Bapak Mustofa sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Geografi.
Melalui penulisan ini, saya berharap bahwa nantinya laporan tugas akhir mata kuliah Pengantar Geografi mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan baik dari segi akademis maupun bidang yang terkait. Penulis menyadari bahwa dalam kepenulisan Laporan masih terdapat kekurangan, sehingga memohon krtik dan saran yang membangun agar tercapai kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini memberikan manfaat bagi saya dan pihak manapun.

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 4 Desember 2015



Penyusun


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 10
1.2 Tujuan ..............................................................................................11
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tema 1 Lokasi ....... ..........................................................................13
2.2 Tema 2 Tempat ................................................................................ 18
2.3 Tema 3 Interaksi Manusia dengan lingkungan ...................................  53
2.4 Tema 4 Gerakan............................................................................... 57
2.5 Tema 5 Wilayah ............................................................................... 63

BAB III PENUTUP
5.1Kesimpulan.......................................................................................  66
5.4 Saran................................................................................................ 66

DAFTAR RUJUKAN


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nama Kelurahan / Desa............................................................. 8
Tabel 2 Luas Lahan Kecamatan Jayaloka.............................................   15
Tabel 3 Jumlah Penduduk Kecamatan Jayaloka...................................    16


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kantor Kecamatan Jayaloka................................................... 8
Gambar 2 Peta Kecamatan Jayaloka.....................................................  14
Gambar 3 Cara Tanam Padi Darat........................................................  23
Gambar 4 Sungai Kungku.....................................................................  25
Gambar 5 Kebun Karet Rakyat Di desa Margatani..............................   27
Gambar 6 Salah Satu akses jalan di desa Bumirejo..............................    28
Gambar 7 Aksesibilitas ke desa Giriyoso..............................................   29
Gambar 8 Perkebunan Sawit di desa Ngestiboga II..............................   32
Gambar 9 Flora di Kecamatan Jayaloka...............................................   34
Gambar 10 Orang Yasinan..................................................................... 37
Gambar 11 Orang shalawatan................................................................ 37
Gambar 12 Peringatan 17 Agustus di Lapangan Budi Utomo...............    38
Gambar 13 Paskibraka SMA Negeri 1 Jayaloka.................................... 39
Gambar 14 Masyarakat bergotong royong membuat rumah..................   41
Gambar 15 Orang sedang memotong karet............................................ 42
Gambar 16 Salah satu ruko yang terdapat di desa Kertosono................  43
Gambar 17 Kantor Kepala desa Purwodadi........................................... 44
Gambar 18 SMA yang terdapat di Kecamatan Jayaloka.......................   45
Gambar 19 SLTP 1 Margatunggal.........................................................  45
Gambar 20 SD 1 Ngestiboga II.............................................................. 46
Gambar 21 Pasar Kecamatan Jayaloka..................................................  47
Gambar 22 Pasar kecamatan Jayaloka saat hujan..................................   47
Gambar 23 Puskesmas........................................................................... 48
Gambar 24 Masjid di desa Kertosono.................................................... 49
Gambar 25 Masjid Agung di desa Giriyoso...........................................   49
Gambar 26 Kantor Polisi di Kelurahan Margatunggal..........................     50
Gambar 27 Jalan di Kecamatan Jayaloka terlihat sepi...........................    51
Gambar 28 Lapangan Budi utomo Kelurahan Margatunggal................     51
Gambar 29 Lapangan desa Margatani.................................................... 52
Gambar 30 Lapangan Volly di desa Sukowono.....................................  52
Gambar 31 Pembukaan lahan sawit.......................................................  55
Gambar 32 Pembakaran pembukaan lahan............................................  56
Gambar 33 akses dari Kecamatan Jayaloka – Kecamatan Sukakarya...   57
Gambar 34 Mobil truk sedang mengangkut karet..................................   58
Gambar 35 Motor penjual sayur............................................................  58
Gambar 36 Alat Komunikasi.................................................................  60
Gambar 37 Radio...................................................................................61
Gambar 38 Orang mendapat Informasi dari televisi..............................    62
Gambar 39 Peta Kabupaten Musi Rawas............................................... 63
Gambar 40 Peresmian PLTMG Oleh bapak Ridwan Mukti..................   64
Gambar 41 Pembangunan Awal Proyek PLTMG..................................  65



BAB I

PENDAHULUAN

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer yang menggunakan 3 pendekatan yakni Keruangan, Kelingkungan dan Kompleks Wilayah.

Dalam mengkaji suatu daerah yang di lakukan oleh seorang pengkaji bukan hanya sekedar mengetahui letak daerah tersebut dan bagaimana cara untuk menuju ke daerah tersebut. Namun pengkaji harus melakukan kajian secara kompleks mengenai daerah tersebut. Dan untuk mengkaji daerah dengan benar maka perlu menggunakan 5 tema fundamental geografi, yang meliputi lokasi, tempat, interaksi manusia dengan lingkungan, gerakan, dan region. Kelima tema tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Dalam hal ini daerah yang di kaji oleh pengkaji adalah Kecamatan Jayaloka yang merupakan tempat tinggal pengkaji tersebut.

Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Jayaloka dengan luas wilayah 241 Km2. Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Jayaloka bersumber pada pertanian dan perkebunan dengan presentase 85 % perdagangan dan jasa sebanyak 10 % dan lain – lainya sebesar 5 %.

Gambar 1 : Kantor Kecamatan Jayaloka

Sumber : Seputar Jayaloka
Sementara itu kecamatan Jayaloka terdiri dari 11 desa dan 1 Kelurahan. Adapun desa dan kelurahan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Nama Kelurahan / Desa

No Nama Kelurahan / Desa Kode Pos
1 Margatunggal 31665
2 Sidodadi 31665
3 Sukowono 31665
4 Bumi Rejo 31665
5 Margoyoso 31665
6 Giriyoso 31665
7 Ngestiboga II 31665
8 Kertosono 31665
9 Purwodadi 31665
10 Donorojo 31665
11 Ngestiboga I 31665
12 Margatani 31665
Sumber : Bps Musi Rawas

      1.1. Latar Belakang

Pengkajian ini di lakukan adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas kuliah pengantar geografi, yakni dalam rangka penerapan ilmu geografi dalam kajian sebenarnya. Pengkajian yang dilakukan menggunakan pendekatan geografi dengan 5 tema fundamental geografi.

Pengkaji memiliki kesulitan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai kecamatan yang sistematis, dikarenakan terbatasnya pihak yang berkenan untuk melakukan pengkajian tentang hal tersebut. Melihat realita yang ada, maka pengkaji tertarik untuk melakukan kajian tentang Kecamatan dengan 5 tema fundamental geografi yang nanti outputnya memberikan informasi lengkap, mulai letak, karakter fisik, interaksi manusia dan lingkungan, perpindahan manusia dan transportasi barang sampai formal region dan fungsi region.

Kecamatan Jayaloka yang merupakan tempat tinggal pengkaji sangat minim sekali informasinya. Sehingga sangat di perlukan tentang informasi tentang Kecamatan Jayaloka yang sistematis dan jelas.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pengkaji dalam melakukan sebuah pengkajian mengambil peranan cukup penting dalam menentukan hasil dan kualitas dari pengkajian yang di lakukan, sehingga tujuan pengkaji selalu mengarah pada kepentingan bersama dan dalam konteks yang sesungguhnya. Adapun tujuan dilakukan pengkajian ini adalah sebagai berikut :

  1. Mampu menyelesaikan tugas mata kuliah filsafat geografi.
  2. Memberikan informasie kepada pembaca mengenai Kecamatan Jayaloka
  3. Menjadi referensi bagi perangkat desa dalam pengembangan Kecamatan
  4. Menghasilkan karya tulis yang berupa buku Kecamatan yang dapat di pertanggung jawabkan.


BAB II
PEMBAHASAN

5 tema fundamental geografi adalah 5 pembahasan dasar dalam ilmu geografi yang berkaitan dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah. Adapaun 5 tema fundamental tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Lokasi
  2. Tempat
  3. Interaksi manusia dengan lingkungan
  4. Gerakan
  5. Perpindahan Manusia



TEMA 1
LOKASI
  1. Konsep lokasi
Adalah sebuah konsep yang menkaji suatu objek di permukaan bumi. Konsep lokasi dalam geografi dibagi menjadi 2 yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi suatu tempat di permukaan bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Sedangkan lokasi relatif adalah suatu lokasi di permukaan bumi yang dilihat dari tempat lain di sekitarnya.

  1. Lokasi Absolut
Kecamatan Jayaloka secara astronomis terletak pada posisi 20,00 -30,40 LS dan 102,0,00 -1030,45 BT.

  1. Lokasi Relatif
Kecamatan Jayaloka terletak di bagian selatan Kabupaten Musi Rawas dengan memiliki batas sebagai berikut :


  • sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukakarya
  • sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tiang Pumpung Kepungut
  • sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut
  • sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan BTS Ulu.
Gambar 2 : Peta Kecamatan Jayaloka
Sumber : Musi Rawas Dalam Angka

Tabel 2. Luas Lahan di Kecamatan Jayaloka

Kelurahan/Desa
Luas Lahan (Ha)
1. Marga Tunggal
2. Sidodadi
3. Sukowono
4. Bumi Rejo
5. Margoyoso
6. Giriyoso
7. UPT Ngestiboga II
8. Kertosono
9. Purwodadi
10. Donorojo
11. Ngestiboga I
12. Marga Tani
1.848,65
352,12
184,86
176,06
440,15
4.401,54
3.081,08
1.760,62
440,15
704,25
4.392,74
2.728,96
Jumlah
20.513,18



Sumber : Bps Musi Rawas



Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Jayaloka
Kelurahan/Desa
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Rasio
1. Marga Tunggal
2. Sidodadi
3. Sukowono
4. Bumi Rejo
5. Margoyoso
6. Giriyoso
7. UPT Ngestiboga II
8. Kertosono
9. Purwodadi
10. Donorojo
11. Ngestiboga I
12. Marga Tani
1.092
306
430
168
305
672
949
618
152
438
782
676
1.010
298
412
155
249
593
846
537
153
391
758
647
2.102
604
842
232
554
1.265
1.795
1.155
305
892
1.540
1.323
108,12
102,68
104,37
108,39
122,49
113,32
112,17
115,08
99,35
112,02
103,17
104,48
Jumlah
6.588
6.049
12.637
108,91


Sumber : BPS Kabupaten Musi Rawas


  1. Jarak
Jarak merupakan Kerangka berpikir untuk memahami keberadaan suatu objek di tinjau dari aspek jauh-dekat ataupun waktu tempuh dari objek lain. Kecamatan Jayaloka memiliki jarak dengan Pusat Kota Lubuk Linggau cukup jauh yakni 60 km. Kecamatan Jayaloka memiliki jarak yang cukup dekat dengan kecamatan yang lainnya. Sehingga kegiatan perekonomian masih cukup bagus. Hal ini di dukung dengan akses yang cukup baik. Sehingga roda perekonomian berjalan lancar.




TEMA 2
TEMPAT ( SPACE)

Sesuatu tempat di permukaan bumi memiliki ciri-ciri budaya dan sifat-sifat fizikalnya tersendiri. Satu tujuan geografi ialah untuk mengkaji sifat-sifat istimewa dan makna sesuatu tempat. Pemahaman manusia terhadap diversiti berakar umbi pada tempat, jadi konsep ini penting untuk membawa pengalaman manusia ke dalam gambaran geografi atau kejadian dipermukaan bumi yang saling berkaitan dan mengalami sebuah proses yang saling mempengaruhi antara satu kejadian dengan kejadian yang lain di suatu titik kejadian yang dinamakan tempat atau place. Yang kemudian akan di bandingkan dengan .tempat lain yang memiliki karakteritik yang berbeda Sehingga akan diperoleh sistem pola berdasarkan pendekatan keruangan geografi.

Tempat menggambarkan karakteristik manusia dan fisik lokasi. Karakteristik fisik melputi deskripsi mengenai pegunungan, sungai, pantai, topografi, hewan, dan tanaman. Karakteristik manusia mencakup fitur budaya manusia dirancang dari sebuah tempat dari penggunaan lahan dan arsitektur untuk bentuk mata pencaharian dan agama dengan cara – cara makanan dan rakyat untuk jaringan transportasi dan komunikasi.


  • Karakteristik Fisik Di Kecamatan Jayaloka

Merupakan kejadian pada geosfer yang mengalami proses, sehingga menghasilkan suatu kenampakan yang dapat menjadikan sebuah karakteristik tertentu. Karakteristik fisik yang dipelajari dalam geografi yaitu bentuk dan proses yang terdapat dalam suatu bentang alam. Komponen yang termasuk dalam bentang alam adalah lahan (litosfer), air (hidrosfer), hewan dan tumbuhan (bisofer), iklim dan cuaca (atmosfer).

Studi geografi terhadap bentuk komponen bentang alam dimaksudkan untuk mengkaji karakteristik dan persebarannya. Sementara Studi geografi terhadap proses bentang alam dimaksudkan untuk mengkaji energi yang mengiringi proses pembentukan, cara pembentukan, kronologi pembentukan suatu objek alam, dan faktor eksternal yang mempengaruhi perubahannya (interelasi dan interaksi antargejala).

Ilmu bantu yang digunakan untuk mengkaji krakteristik fisik dalam geografi terdiri dari beberapa disiplin ilmu, di antaranya: geologi, geomorfologi, meteorologi, klimatologi, hidrologi, oceanografi, dan biogeografi.

Geologi merupakan ilmu bantu dalam geografi untuk mengkaji ”isi” bumi. Geomorfologi merupakan displin terapan untuk mengkaji karakteristik dan proses pembentukan relief bumi. Meteorologi dan klimatologi merupakan disiplin terapan untuk mengkaji cuaca dan iklim. Hidrologi dan oceanografi merupakan ilmu bantu untuk mengkaji perairan darat dan laut. Biogeografi merupakan displin terapan untuk mengkaji karakteristik serta persebaran hewan dan tumbuhan.

Kecamatan Jayaloka memiliki karakteristik fisik yang beragam.


Lahan

Bentuk lahan di Kecamatan Jayaloka berupa perbukitan yang landai. Sehingga sangat potensial untuk perkebunan dan pertanian.

Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalamekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usahaladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya.

Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekaranganterutama karena skala usaha dan pasar produknya.

Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Perkebunan karet sangat berpotensi di Kecamatan Jayaloka, Karet merupakan komoditas utama di kecamatan Jayaloka.

Sedangkan pertanian  adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzimdalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikanatau eksploitasi hutan. Pertanian yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah pertanian padi darat.


Gambar 3 : Nugal Sawah Darat ( Cara Tanam Padi Darat)
Sumber : Google.com

Tanah

Jenis tanah podsolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Tanah jenis ini dijumpai di pegunungan tinggi.Tanah podzolik adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. Jenis tanah podsolik sangat mendominasi di Kecamatan Jayaloka.

Ciri-ciri tanah podzolik adalah sebagai berikut :

Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah. Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan papua.

Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

    Keadaan Iklim

Kecamatan Jayaloka memiliki iklim tropis basah dengan rata – rata hujan cukup tinggi yaitu 219 mm per bulan. Dengan keadaan iklim yang seperti ini maka Pertanian dan Perkebunan di Kecamatan Jayaloka tidak akan kehabisan sumber air. Sehingga pertanian dapat berlangsung dengan baik.

    Air ( Hidrosfer)

Sungai merupakan sumber air yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Sehingga kebersihan sungai sangatlah penting untuk di jaga. Salah satu sungai yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah sungai Kungku.

   Gambar 4 : Sungai Kungku
   Sumber : Seputar Jayaloka

Sungai Kungku merupakan salah satu sungai yang terdapat di Kecamatan Jayaloka. Sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat jayaloka untuk berbagai kebutuhan. Misalnya seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya. Sebagian masyarakat jayaloka juga memanfaatkannya sebagai air minum.

    Flora dan Fauna

    Flora ( Tumbuhan)

Adalah semua dari jenis tanaman. Kecamatan Jayaloka memiliki beragam flora. Namun hampir semua flora di Kecamatan Jayaloka adalah tanaman tahunan atau tanaman produksi. Selain itu di Kecamatan jayaloka tidak terdapat flora khas atau flora asli Kecamatan Jayaloka. Semua flora di Kecamatan Jayaloka juga terdapat di wilayah lain. Seperti halnya karet dan sawit.

    ( Tanaman Karet )

Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas. Di beberapa kebun karet ada kecondongan arah tumbuh tanamannya agak miring kea rah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal lateks (Anonim, 1999).

Memang, tanaman karet tergolong mudah diusahakan. Apalagi kondisi Negara Indonesia yang beriklim tropis, sangat cocok untuk tanaman yang berasal dari Daratan Amerika Tropis, sekitar Brazil. Hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk daerah yang tergolong kurang subur, karet dapat tumbuh baik dan menghasilkan lateks. Karena itu, banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet.

  Gambar 5 : Kebun Karet Rakyat di desa Margatani
  Sumber : Seputar Jayaloka

Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,7-3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet yang terluas di dunia. Perkebunan karet yang besar banyak diusahakan oleh pemerintah serta swasta. Sedangkan perkebunan karet dalam skala kecil pada umumnya dimiliki oleh rakyat.


Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang memiliki potensi kebun karet yang sangat luas. Luas lahan karet di kecamatan Jayaloka adalah 20.513,18 Ha. Sehingga dengan potensi yang sangat besar sangat memungkinkan menjadikan Kecamatan Jayaloka sebuah kecamatan yang maju di Kabupaten Musi Rawas. Selain itu kecamatan jayaloka berpotensi untuk maju karena aksesibilitas di kecamatan jayaloka sudah cukup bagus. Sehingga sangat mudah untuk melakukan penjualan hasil dari kebun Karet yang di peroleh para petani kepada pihak pengepul.