Wednesday, June 10, 2015

Kronologis Tewasnya Si Cantik Angeline yang Tragis

Angeline, bocah cantik asal Bali yang selama ini dicari-cari dan telah menjadi buah bibir di dunia netizen karena menghilang secara tiba-tiba hampir satu bulan lalu, akhirnya berhasil ditemukan.
Namun sayang, bocah yang baru berusia 8 tahun ini ditemukan dengan keadaan sudah tidak bernyawa dan terkubur di halaman belakang rumahnya di daerah Denpasar, Bali pada Rabu (10/6) siang waktu setempat.
Sontak, sosok Angeline yang telah menyita perhatian masyarakat beberapa pekan ini menjadi trending topic di berbagai media sosial, antara lain Twitter, Facebook hingga Path. Banyak simpatisan yang mendoakan sekaligus terharu dengan kematian Angeline yang tragis. Berikut kronologis peristiwa menghilang hingga ditemukannya jasad Angeline

Hilang Ketika Bermain di Halaman Depan


Angeline diketahui menghilang pada hari Sabtu 16 Mei 2015 sekitar pukul 15.00 Wita di depan rumahnya, Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali.
Ketika bocah cilik berparas cantik ini menghilang, ia mengenakan daster panjang berwarna biru muda, sandal jepit warna kuning, rambut di kuncir dan berbadan kurus.
Menurut keterangan kakak kandung ibu korban yang bernama Ivan, Angeline menghilang saat tengah bermain di halaman depan rumahnya sedangkan ibunya yang bernama Margriet Ch Megawe tengah di dalam rumah.
Saat dia keluar mencari anaknya, Angeline tidak ditemukan. Kala itu, pihak keluarga menduga Angeline hilang dibawa lari orang yang tidak dikenal.
Dia menuturkan, ibu Angeline masih shock dan tidak bisa memberikan keterangan. Kendati demikian, orangtua Angeline sudah memposting perihal anaknya yang hilang di Facebook.
Hingga Minggu (17/5/2015) sore, Angeline belum ditemukan dan polisi belum ada ke rumah pelapor untuk melakukan penyelidikan.
Selain melapor ke polisi, sebuah halaman komunitas Facebook bernama “Find Angeline - Bali's Missing Child” langsung dibuat 24 jam setelah hilangnya Angeline.

Ibu Asuh Kerap Memarahi Angeline


Berita mengilangnya Angeline, membuat kehidupan bocah asal Bali tersebut menyita perhatian banyak orang. Angeline selama ini tinggal bersama ibu asuh, Margriet Ch Megawe dan seorang pembantu rumah tangga.
Namun, di balik berita kehilangan Angeline, ternyata ada sebuah pengakuan cukup tragis dari seorang saksi bernama Agus Tai Andamai yang mengetahui kehidupan sehari-hari Angeline karena tinggal berdekatan.
Angeline dikenal sebagia gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibu asuhnya. Menurut pria asal Sumba ini, setiap hari sepulang sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu. Bila tidak memberi makan ayam, ibunya tak segan memarahinya berulang kali.
Biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini. Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.

Jalan Kaki ke Sekolah dengan Pakaian Lusuh


Ternyata kehidupan tragis Angeline tak hanya keluar dari mulut tetangganya, beberapa guru di sekolah Angeline pun banyak yang mengasihani siswi kelas 2 SD Sanur ini termasuk sang wali kelas, Putu Sri Wijayanti.
Setiap pulang pergi ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh, sekitar dua kilometer.
Wijayanti pun menambahkan bahwa anak tersebut memang cenderung pendiam. Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, Angeline seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan, tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.
Kejanggalan lain yang dilihat Wijayanti adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai berwarna kecoklatan. Seperti tidak terurus.
Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu. Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya. Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.
Sebagai seorang guru sekaligus ibu bagi murid-muridnya, Wijayanti sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.
Saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor, pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil. Oleh karena itu, bersama guru lainnya sang wali kelas kemudian memandikannya di kantor kepala sekolah.
Karena prihatin dengan kondisi anak itu, pihak sekolah memanggil orangtua yang bersangkutan. Namun orangtuanya menyanggah semua pengakuan anaknya.
Sementara Kepala Sekolah mengatakan, dari sejumlah pernyataan yang dilontarkan oleh Angeline, ia menduga bahwa keluarganya terutama sang ibu memang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap Angeline.

Tewas Terkubur di Belakang Rumah


Dan akhirnya pada Rabu (10/6) siang tadi. Pencarian selama lebih dari 20 hari terhadap hilangnya Angeline akhirnya terjawab. Bocah manis dan ayu ini ditemukan sudah membusuk di halaman belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar.
Sekitar pukul 10.53 Wita, kali pertama jasad Angeline ditemukan oleh anggota Polresta Denpasar. Petugas curiga dengan gundukan tanah tidak padat dan ditimbun sampah di rumah orangtua asuh Angeline. Dari pemeriksaan, jasad Angeline dikubur dengan kedalaman tidak lebih dari 1 meter. Lokasi penemuan persis di kandang ayam di pojokan di bawah pohon pisang. Dugaan sementara, ia tewas dibunuh oleh ibu asuhnya yang berusia 50 tahun.
Informasi tim evakuasi, Angeline ditemukan dalam keadaan tertekuk membungkuk ke samping. Seluruh tubuhnya sudah penuh belatung dan masih memeluk sebuah boneka.

Tangisan Histeris Para Guru


Saat jenazah Angeline dikeluarkan menuju ke mobil ambulance, sejumlah guru SDN 12 Sanur spontan teriak menangis histeris sambil menghujat sosok yang diduga sebagai pembunuh. Begitupula sang wali kelas, ia tak mengira anak didiknya tersebut harus meninggal dengan cara yang tragis.
Dari beberapa guru Angeline yang hadir, nampak Ketut Ruta, kepala sekolah SDN 12 Sanur terlihat sedikit tenang walau tetap terlihat menitikkan air mata. Dia tidak menyangka kalau anak didiknya akan bernasib seperti ini. Tadinya, dia bersama para guru berencana akan menggelar ritual jika bocah cantik tersebut belum juga ditemukan. 

Ungkapan Duka Cita Bagi Angeline


Setelah Angeline ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di belakang rumahnya, ungkapan duka cita dari masyarakat, baik dari kalangan pejabat, selebriti, maupun rakyat biasa mengalir deras di lini masa berbagai media sosial.
Diantaranya, dalam akun Twitter aktris dan model Atiqah Hasiholan menuliskan ungkapan dukacitanya. "May Heaven be your best playground.. RIP beautiful Angeline," tulis Atiqah.
Relawan Dua Jari dan pengamat politik, Fadjroel Rachman, pun sempat menuliskan sejumlah kicauan dan me-retweet sejumlah link berita mengenai penemuan jasad Angeline.  "Dunia betul-betul bukan tempat yang ramah untuk si kecil Angeline ... Damai di SurgaNYA nak. #RIPAngeline," demikian salah salah satu kicauan Fadjroel.
Aktris Cornelia Agatha juga menuliskan ungkapan belasungkawa di linimasa Twitter-nya. "Rest in love Angeline...We love you so much!" ungkapnya. Hingga politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, juga menuliskan kicauan khusus terkait dengan ditemukannya jasad Angeline. "Ya Allah, aku berdoa semoga gadis kecil Angeline yg telah meninggal krn dibunuh, mendapatkan tempat terbaik di SurgaMU," ungkapnya.
Sementara itu, penyiar radio sekaligus komedian Pandji Pragiwaksono melontarkan komentarnya di akun Twitter dari perspektif sebagai orangtua. "Stelah mempelajari kasus Angeline, gue bingung knp waktu itu pada nyinyir Kemendikbud mewacanakan Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan," tulisnya.

Luka Memar, Sundutan Rokok dan Bekas Lilitan di Jasad Angeline


Setelah ditemukan, jasad Angeline langsung dibawa ke RSUP Sanglah untuk diperiksa lebih lanjut atau diautopsi.
Dari autopsi selama lebih kurang 1,5 jam, Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik dr IB Putu Alit mengumumkan bahwa kematian Angeline dipastikan karena kekerasan benda tumpul di kepalanya.
Dokter juga menemukan sejumlah luka di sekujur tubuhnya, yakni luka-luka kekerasan berupa memar pada wajah, leher, serta anggota gerak atas dan bawah. Selain itu, dokter menemukan empat luka lilitan dari tali plastik. Alit mengemukakan, dari hasil otopsi, Angeline diketahui tewas sejak 3 minggu lalu.
Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, anggota keluarga, termasuk ibu angkat Angeline, saat ini sudah diboyong ke Mapolres Denpasar untuk dimintai keterangan terkait kematian Angeline.

Mantan Pembantu Ibu Asuh Jadi Tersangka Baru


Setelah banyak yang menduga bahwa sang ibu asuh yang membunuh anak angkatnya. Kini, polisi telah menetapkan Agus yang juga mantan pembantu sebagai tersangka pembunuhan Angeline. Agus Diduga membunuh Angeline pada tanggal 16 Mei 2015, di hari Angeline dilaporkan hilang.
Usai membunuh Angeline, Agus membawa korban ke kamar mandi. Setelah itu Agus mengambil selimut warna putih dan membungkus Angeline untuk disembunyikan di dekat kandang ayam.
Hasil pemeriksaan hingga malam ini polisi baru menetapkan Agus sebagai tersangka. Tapi kemungkinan tersangka masih bisa bertambah atau memang  Agus menjadi pelaku utama

Sumber : http://www.sooperboy.com

#RipAngeline
@Seputar_Jayaloka
/seputarjayaloka