KATA
PENGANTAR
Assalammualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji
syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berupa
buku Kecamatan Jayaloka. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Geografi / Filsafat Geografi
pada program studi pendidikan geografi.
Pada
kesempatan kali ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus
kepada seluruh pihak yang telah memberikan berbagai masukan dalam
penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada Bapak Mustofa sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Geografi.
Melalui
penulisan ini, saya berharap bahwa nantinya laporan tugas akhir mata
kuliah Pengantar Geografi mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang memerlukan baik dari segi akademis maupun bidang yang terkait.
Penulis menyadari bahwa dalam kepenulisan Laporan masih terdapat
kekurangan, sehingga memohon krtik dan saran yang membangun agar
tercapai kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini memberikan
manfaat bagi saya dan pihak manapun.
Wassalammualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Malang,
4 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR
ISI
.......................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL
.................................................................................. iv
DAFTAR
GAMBAR
...............................................................................v
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
................................................................................ 10
1.2
Tujuan
..............................................................................................11
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Tema 1 Lokasi .......
..........................................................................13
2.2
Tema 2 Tempat
................................................................................ 18
2.3
Tema 3 Interaksi Manusia dengan lingkungan
................................... 53
2.4
Tema 4
Gerakan............................................................................... 57
2.5
Tema 5 Wilayah
............................................................................... 63
BAB
III PENUTUP
5.1Kesimpulan....................................................................................... 66
5.4
Saran................................................................................................ 66
DAFTAR
RUJUKAN
DAFTAR
TABEL
Tabel
1 Nama Kelurahan /
Desa............................................................. 8
Tabel
2 Luas Lahan Kecamatan
Jayaloka............................................. 15
Tabel
3 Jumlah Penduduk Kecamatan
Jayaloka................................... 16
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
1 Kantor Kecamatan
Jayaloka................................................... 8
Gambar
2 Peta Kecamatan
Jayaloka..................................................... 14
Gambar
3 Cara Tanam Padi
Darat........................................................ 23
Gambar
4 Sungai
Kungku..................................................................... 25
Gambar
5 Kebun Karet Rakyat Di desa
Margatani.............................. 27
Gambar
6 Salah Satu akses jalan di desa
Bumirejo.............................. 28
Gambar
7 Aksesibilitas ke desa
Giriyoso.............................................. 29
Gambar
8 Perkebunan Sawit di desa Ngestiboga
II.............................. 32
Gambar
9 Flora di Kecamatan
Jayaloka............................................... 34
Gambar
10 Orang
Yasinan..................................................................... 37
Gambar
11 Orang
shalawatan................................................................ 37
Gambar
12 Peringatan 17 Agustus di Lapangan Budi Utomo............... 38
Gambar
13 Paskibraka SMA Negeri 1
Jayaloka.................................... 39
Gambar
14 Masyarakat bergotong royong membuat rumah.................. 41
Gambar
15 Orang sedang memotong
karet............................................ 42
Gambar
16 Salah satu ruko yang terdapat di desa Kertosono................ 43
Gambar
17 Kantor Kepala desa
Purwodadi........................................... 44
Gambar
18 SMA yang terdapat di Kecamatan Jayaloka....................... 45
Gambar
19 SLTP 1
Margatunggal......................................................... 45
Gambar
20 SD 1 Ngestiboga
II.............................................................. 46
Gambar
21 Pasar Kecamatan
Jayaloka.................................................. 47
Gambar
22 Pasar kecamatan Jayaloka saat
hujan.................................. 47
Gambar
23
Puskesmas........................................................................... 48
Gambar
24 Masjid di desa
Kertosono.................................................... 49
Gambar
25 Masjid Agung di desa
Giriyoso........................................... 49
Gambar
26 Kantor Polisi di Kelurahan
Margatunggal.......................... 50
Gambar
27 Jalan di Kecamatan Jayaloka terlihat
sepi........................... 51
Gambar
28 Lapangan Budi utomo Kelurahan Margatunggal................ 51
Gambar
29 Lapangan desa
Margatani.................................................... 52
Gambar
30 Lapangan Volly di desa
Sukowono..................................... 52
Gambar
31 Pembukaan lahan
sawit....................................................... 55
Gambar
32 Pembakaran pembukaan
lahan............................................ 56
Gambar
33 akses dari Kecamatan Jayaloka – Kecamatan Sukakarya... 57
Gambar
34 Mobil truk sedang mengangkut
karet.................................. 58
Gambar
35 Motor penjual
sayur............................................................ 58
Gambar
36 Alat
Komunikasi................................................................. 60
Gambar
37
Radio...................................................................................61
Gambar
38 Orang mendapat Informasi dari
televisi.............................. 62
Gambar
39 Peta Kabupaten Musi
Rawas............................................... 63
Gambar
40 Peresmian PLTMG Oleh bapak Ridwan Mukti.................. 64
Gambar
41 Pembangunan Awal Proyek PLTMG.................................. 65
Gambar 1 : Kantor Kecamatan Jayaloka
Sumber : Seputar Jayaloka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer yang menggunakan 3 pendekatan yakni Keruangan, Kelingkungan dan Kompleks Wilayah.
Dalam mengkaji suatu daerah yang di lakukan oleh seorang pengkaji bukan hanya sekedar mengetahui letak daerah tersebut dan bagaimana cara untuk menuju ke daerah tersebut. Namun pengkaji harus melakukan kajian secara kompleks mengenai daerah tersebut. Dan untuk mengkaji daerah dengan benar maka perlu menggunakan 5 tema fundamental geografi, yang meliputi lokasi, tempat, interaksi manusia dengan lingkungan, gerakan, dan region. Kelima tema tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Dalam hal ini daerah yang di kaji oleh pengkaji adalah Kecamatan Jayaloka yang merupakan tempat tinggal pengkaji tersebut.
Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Jayaloka dengan luas wilayah 241 Km2. Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Jayaloka bersumber pada pertanian dan perkebunan dengan presentase 85 % perdagangan dan jasa sebanyak 10 % dan lain – lainya sebesar 5 %.
Dalam mengkaji suatu daerah yang di lakukan oleh seorang pengkaji bukan hanya sekedar mengetahui letak daerah tersebut dan bagaimana cara untuk menuju ke daerah tersebut. Namun pengkaji harus melakukan kajian secara kompleks mengenai daerah tersebut. Dan untuk mengkaji daerah dengan benar maka perlu menggunakan 5 tema fundamental geografi, yang meliputi lokasi, tempat, interaksi manusia dengan lingkungan, gerakan, dan region. Kelima tema tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Dalam hal ini daerah yang di kaji oleh pengkaji adalah Kecamatan Jayaloka yang merupakan tempat tinggal pengkaji tersebut.
Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Kecamatan Jayaloka dengan luas wilayah 241 Km2. Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Jayaloka bersumber pada pertanian dan perkebunan dengan presentase 85 % perdagangan dan jasa sebanyak 10 % dan lain – lainya sebesar 5 %.
Sumber : Seputar Jayaloka
Sementara itu kecamatan Jayaloka terdiri dari 11 desa dan 1 Kelurahan. Adapun desa dan kelurahan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Nama Kelurahan / Desa
Sungai Kungku merupakan salah satu sungai yang terdapat di Kecamatan Jayaloka. Sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat jayaloka untuk berbagai kebutuhan. Misalnya seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya. Sebagian masyarakat jayaloka juga memanfaatkannya sebagai air minum.
Flora dan Fauna
Flora ( Tumbuhan)
Tabel 1 : Nama Kelurahan / Desa
No Nama Kelurahan / Desa Kode Pos 1 Margatunggal 31665 2 Sidodadi 31665 3 Sukowono 31665 4 Bumi Rejo 31665 5 Margoyoso 31665 6 Giriyoso 31665 7 Ngestiboga II 31665 8 Kertosono 31665 9 Purwodadi 31665 10 Donorojo 31665 11 Ngestiboga I 31665 12 Margatani 31665
Sumber
: Bps Musi Rawas
1.1. Latar
Belakang
Pengkajian
ini di lakukan adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas kuliah
pengantar geografi, yakni dalam rangka penerapan ilmu geografi dalam
kajian sebenarnya. Pengkajian yang dilakukan menggunakan pendekatan
geografi dengan 5 tema fundamental geografi.
Pengkaji
memiliki kesulitan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai
kecamatan yang sistematis, dikarenakan terbatasnya pihak yang
berkenan untuk melakukan pengkajian tentang hal tersebut. Melihat
realita yang ada, maka pengkaji tertarik untuk melakukan kajian
tentang Kecamatan dengan 5 tema fundamental geografi yang nanti
outputnya memberikan informasi lengkap, mulai letak, karakter fisik,
interaksi manusia dan lingkungan, perpindahan manusia dan
transportasi barang sampai formal region dan fungsi region.
Kecamatan
Jayaloka yang merupakan tempat tinggal pengkaji sangat minim sekali
informasinya. Sehingga sangat di perlukan tentang informasi tentang
Kecamatan Jayaloka yang sistematis dan jelas.
1.2. Tujuan
Tujuan
dari pengkaji dalam melakukan sebuah pengkajian mengambil peranan
cukup penting dalam menentukan hasil dan kualitas dari pengkajian
yang di lakukan, sehingga tujuan pengkaji selalu mengarah pada
kepentingan bersama dan dalam konteks yang sesungguhnya. Adapun
tujuan dilakukan pengkajian ini adalah sebagai berikut :
- Mampu menyelesaikan tugas mata kuliah filsafat geografi.
- Memberikan informasie kepada pembaca mengenai Kecamatan Jayaloka
- Menjadi referensi bagi perangkat desa dalam pengembangan Kecamatan
- Menghasilkan karya tulis yang berupa buku Kecamatan yang dapat di pertanggung jawabkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
5
tema fundamental geografi adalah 5 pembahasan dasar dalam ilmu
geografi yang berkaitan dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan
kompleks wilayah. Adapaun 5 tema fundamental tersebut adalah sebagai
berikut:
- Lokasi
- Tempat
- Interaksi manusia dengan lingkungan
- Gerakan
- Perpindahan Manusia
TEMA
1
LOKASI
- Konsep lokasi
Adalah
sebuah konsep yang menkaji suatu objek di permukaan bumi. Konsep
lokasi dalam geografi dibagi menjadi 2 yaitu lokasi absolut dan
lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi suatu tempat di
permukaan bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Sedangkan
lokasi relatif adalah suatu lokasi di permukaan bumi yang dilihat
dari tempat lain di sekitarnya.
- Lokasi Absolut
Kecamatan
Jayaloka secara astronomis terletak pada posisi 20,00 -30,40 LS dan
102,0,00 -1030,45 BT.
- Lokasi Relatif
Kecamatan
Jayaloka terletak di bagian selatan Kabupaten Musi Rawas dengan
memiliki batas sebagai berikut :
- sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukakarya
- sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tiang Pumpung Kepungut
- sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut
- sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan BTS Ulu.
Gambar
2 : Peta Kecamatan Jayaloka
Sumber
: Musi Rawas Dalam Angka
Tabel
2. Luas Lahan di Kecamatan Jayaloka
Kelurahan/Desa
|
Luas
Lahan (Ha)
|
1.
Marga Tunggal 2. Sidodadi 3. Sukowono 4. Bumi Rejo 5. Margoyoso 6. Giriyoso 7. UPT Ngestiboga II 8. Kertosono 9. Purwodadi 10. Donorojo 11. Ngestiboga I 12. Marga Tani |
1.848,65
352,12 184,86 176,06 440,15 4.401,54 3.081,08 1.760,62 440,15 704,25 4.392,74 2.728,96 |
Jumlah
|
20.513,18
|
Sumber
: Bps Musi Rawas
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Jayaloka | |||||||||||||||
|
Sumber
: BPS Kabupaten Musi Rawas
- Jarak
Jarak
merupakan Kerangka berpikir untuk memahami keberadaan suatu objek di
tinjau dari aspek jauh-dekat ataupun waktu tempuh dari objek lain.
Kecamatan Jayaloka memiliki jarak dengan Pusat Kota Lubuk Linggau
cukup jauh yakni 60 km. Kecamatan Jayaloka memiliki jarak yang cukup
dekat dengan kecamatan yang lainnya. Sehingga kegiatan perekonomian
masih cukup bagus. Hal ini di dukung dengan akses yang cukup baik.
Sehingga roda perekonomian berjalan lancar.
TEMA
2
TEMPAT
( SPACE)
Sesuatu
tempat di permukaan bumi memiliki ciri-ciri budaya dan sifat-sifat
fizikalnya tersendiri. Satu tujuan geografi ialah untuk mengkaji
sifat-sifat istimewa dan makna sesuatu tempat. Pemahaman manusia
terhadap diversiti berakar umbi pada tempat, jadi konsep ini penting
untuk membawa pengalaman manusia ke dalam gambaran geografi atau
kejadian dipermukaan bumi yang saling berkaitan dan mengalami sebuah
proses yang saling mempengaruhi antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain di suatu titik kejadian yang dinamakan tempat atau place.
Yang kemudian akan di bandingkan dengan .tempat lain yang memiliki
karakteritik yang berbeda Sehingga akan diperoleh sistem pola
berdasarkan pendekatan keruangan geografi.
Tempat
menggambarkan karakteristik manusia dan fisik lokasi. Karakteristik
fisik melputi deskripsi mengenai pegunungan, sungai, pantai,
topografi, hewan, dan tanaman. Karakteristik manusia mencakup fitur
budaya manusia dirancang dari sebuah tempat dari penggunaan lahan dan
arsitektur untuk bentuk mata pencaharian dan agama dengan cara –
cara makanan dan rakyat untuk jaringan transportasi dan komunikasi.
- Karakteristik Fisik Di Kecamatan Jayaloka
Merupakan
kejadian pada geosfer yang mengalami proses, sehingga menghasilkan
suatu kenampakan yang dapat menjadikan sebuah karakteristik tertentu.
Karakteristik fisik yang dipelajari dalam geografi yaitu bentuk dan
proses yang terdapat dalam suatu bentang alam. Komponen yang termasuk
dalam bentang alam adalah lahan (litosfer), air (hidrosfer), hewan
dan tumbuhan (bisofer), iklim dan cuaca (atmosfer).
Studi
geografi terhadap bentuk komponen bentang alam dimaksudkan untuk
mengkaji karakteristik dan persebarannya. Sementara Studi geografi
terhadap proses bentang alam dimaksudkan untuk mengkaji energi yang
mengiringi proses pembentukan, cara pembentukan, kronologi
pembentukan suatu objek alam, dan faktor eksternal yang mempengaruhi
perubahannya (interelasi dan interaksi antargejala).
Ilmu
bantu yang digunakan untuk mengkaji krakteristik fisik dalam geografi
terdiri dari beberapa disiplin ilmu, di antaranya: geologi,
geomorfologi, meteorologi, klimatologi, hidrologi, oceanografi, dan
biogeografi.
Geologi
merupakan ilmu bantu dalam geografi untuk mengkaji ”isi” bumi.
Geomorfologi merupakan displin terapan untuk mengkaji karakteristik
dan proses pembentukan relief bumi. Meteorologi dan klimatologi
merupakan disiplin terapan untuk mengkaji cuaca dan iklim. Hidrologi
dan oceanografi merupakan ilmu bantu untuk mengkaji perairan darat
dan laut. Biogeografi merupakan displin terapan untuk mengkaji
karakteristik serta persebaran hewan dan tumbuhan.
Kecamatan
Jayaloka memiliki karakteristik fisik yang beragam.
Lahan
Bentuk lahan di Kecamatan Jayaloka berupa perbukitan yang landai. Sehingga sangat potensial untuk perkebunan dan pertanian.
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalamekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usahaladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya.
Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekaranganterutama karena skala usaha dan pasar produknya.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Perkebunan karet sangat berpotensi di Kecamatan Jayaloka, Karet merupakan komoditas utama di kecamatan Jayaloka.
Sedangkan pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzimdalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikanatau eksploitasi hutan. Pertanian yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah pertanian padi darat.
Bentuk lahan di Kecamatan Jayaloka berupa perbukitan yang landai. Sehingga sangat potensial untuk perkebunan dan pertanian.
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalamekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usahaladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya.
Dalam perkebunan pemeliharaan memegang peranan penting; sementara dalam agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan untuk tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perkebunan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali untuk komoditas tertentu, seperti lada dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak selalu berlaku, adalah adanya instalasi pengolahan atau pengemasan terhadap hasil panen dari lahan perkebunan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari usaha tani pekaranganterutama karena skala usaha dan pasar produknya.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu perkebunan memerlukan suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak dalam perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem sewa-menyewa lahan atau sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR). Perkebunan karet sangat berpotensi di Kecamatan Jayaloka, Karet merupakan komoditas utama di kecamatan Jayaloka.
Sedangkan pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzimdalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikanatau eksploitasi hutan. Pertanian yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah pertanian padi darat.
Gambar 3 : Nugal Sawah Darat ( Cara Tanam Padi
Darat)
Sumber : Google.com
Sumber : Google.com
Tanah
Jenis tanah podsolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Tanah jenis ini dijumpai di pegunungan tinggi.Tanah podzolik adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. Jenis tanah podsolik sangat mendominasi di Kecamatan Jayaloka.
Ciri-ciri tanah podzolik adalah sebagai berikut :
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah. Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan papua.
Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.
Keadaan Iklim
Kecamatan Jayaloka memiliki iklim tropis basah dengan rata – rata hujan cukup tinggi yaitu 219 mm per bulan. Dengan keadaan iklim yang seperti ini maka Pertanian dan Perkebunan di Kecamatan Jayaloka tidak akan kehabisan sumber air. Sehingga pertanian dapat berlangsung dengan baik.
Air ( Hidrosfer)
Sungai merupakan sumber air yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Sehingga kebersihan sungai sangatlah penting untuk di jaga. Salah satu sungai yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah sungai Kungku.
Jenis tanah podsolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Tanah jenis ini dijumpai di pegunungan tinggi.Tanah podzolik adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin. Jenis tanah podsolik sangat mendominasi di Kecamatan Jayaloka.
Ciri-ciri tanah podzolik adalah sebagai berikut :
Tanah ini terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah. Tanah ini mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat, sumatera, maluku, kalimantan dan papua.
Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.
Keadaan Iklim
Kecamatan Jayaloka memiliki iklim tropis basah dengan rata – rata hujan cukup tinggi yaitu 219 mm per bulan. Dengan keadaan iklim yang seperti ini maka Pertanian dan Perkebunan di Kecamatan Jayaloka tidak akan kehabisan sumber air. Sehingga pertanian dapat berlangsung dengan baik.
Air ( Hidrosfer)
Sungai merupakan sumber air yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Sehingga kebersihan sungai sangatlah penting untuk di jaga. Salah satu sungai yang terdapat di Kecamatan Jayaloka adalah sungai Kungku.
Gambar
4 : Sungai Kungku
Sumber
: Seputar Jayaloka
Flora dan Fauna
Flora ( Tumbuhan)
Adalah semua dari jenis tanaman. Kecamatan Jayaloka memiliki beragam flora. Namun hampir semua flora di Kecamatan Jayaloka adalah tanaman tahunan atau tanaman produksi. Selain itu di Kecamatan jayaloka tidak terdapat flora khas atau flora asli Kecamatan Jayaloka. Semua flora di Kecamatan Jayaloka juga terdapat di wilayah lain. Seperti halnya karet dan sawit.
( Tanaman Karet )
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas. Di beberapa kebun karet ada kecondongan arah tumbuh tanamannya agak miring kea rah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal lateks (Anonim, 1999).
Memang, tanaman karet tergolong mudah diusahakan. Apalagi kondisi Negara Indonesia yang beriklim tropis, sangat cocok untuk tanaman yang berasal dari Daratan Amerika Tropis, sekitar Brazil. Hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk daerah yang tergolong kurang subur, karet dapat tumbuh baik dan menghasilkan lateks. Karena itu, banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet.
( Tanaman Karet )
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas. Di beberapa kebun karet ada kecondongan arah tumbuh tanamannya agak miring kea rah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal lateks (Anonim, 1999).
Memang, tanaman karet tergolong mudah diusahakan. Apalagi kondisi Negara Indonesia yang beriklim tropis, sangat cocok untuk tanaman yang berasal dari Daratan Amerika Tropis, sekitar Brazil. Hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk daerah yang tergolong kurang subur, karet dapat tumbuh baik dan menghasilkan lateks. Karena itu, banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet.
Gambar
5 : Kebun Karet Rakyat di desa Margatani
Sumber
: Seputar Jayaloka
Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,7-3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet yang terluas di dunia. Perkebunan karet yang besar banyak diusahakan oleh pemerintah serta swasta. Sedangkan perkebunan karet dalam skala kecil pada umumnya dimiliki oleh rakyat.
Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang memiliki potensi kebun karet yang sangat luas. Luas lahan karet di kecamatan Jayaloka adalah 20.513,18 Ha. Sehingga dengan potensi yang sangat besar sangat memungkinkan menjadikan Kecamatan Jayaloka sebuah kecamatan yang maju di Kabupaten Musi Rawas. Selain itu kecamatan jayaloka berpotensi untuk maju karena aksesibilitas di kecamatan jayaloka sudah cukup bagus. Sehingga sangat mudah untuk melakukan penjualan hasil dari kebun Karet yang di peroleh para petani kepada pihak pengepul.
Kecamatan Jayaloka adalah salah satu kecamatan yang memiliki potensi kebun karet yang sangat luas. Luas lahan karet di kecamatan Jayaloka adalah 20.513,18 Ha. Sehingga dengan potensi yang sangat besar sangat memungkinkan menjadikan Kecamatan Jayaloka sebuah kecamatan yang maju di Kabupaten Musi Rawas. Selain itu kecamatan jayaloka berpotensi untuk maju karena aksesibilitas di kecamatan jayaloka sudah cukup bagus. Sehingga sangat mudah untuk melakukan penjualan hasil dari kebun Karet yang di peroleh para petani kepada pihak pengepul.